Page copy protected against web site content infringement by Copyscape

23 April 2009

Jalan-jalan keliling Sby-Blitar

Sabtu 18 April 2009, aku berangkat dari St. Surabaya Kota dgn KA Penataran dengan tujuan akhir St. Blitar lewat Malang yang berangkat jam 10.20(harusnya). Tapi karena ada sesuatu yang tidak aku ketahui, akhirnya keberangkatanku molor +10 menit. Ketika masih di St. Surabaya Kota, suasana kereta masih sepi. Kereta mulai ramai ketika sampai di St. Surabaya Gubeng. Suasana penuh sesak pun terasa. Ketika kereta melewati Porong, semua mata tertuju pada tanggul raksasa penahan lumpur Lapindo. Bencana tersebut ternyata membuat mata hati para penumpang tersentuh. Para penumpang pun membicarakan bencana yang memilukan itu. Mereka mengatakan bahwa Lapindo seharusnya bertanggungjawab penuh atas terjadinya bencana itu.
Setelah kereta meninggalkan St. Porong, suasana kereta bertambah sesak. Hal itu dikarenakan banyaknya penumpang yang akan melakukan perjalanan ke wilayah Malang hingga Kediri dengan menggunakan jasa angkutan kereta api. Sesampainya di St. Blitar, aq bergegas turun untuk membeli tiket KA Rapih Dhoho dengan tujuan akhir Surabaya Kota lewat Kertosono. Kereta berjalan perlahan ketika melewati jalur Kediri-Jombang yang disebabkan oleh turunnya hujan yang membuat rel menjadi licin. Sesampainya di Kertosono, kereta sempat berhenti sangat lama, sekitar 30 menit karena lokomotif KA Rapih Dhoho harus memutar haluan sambil menunggu silang dengan KA Bima dengan relasi St. Surabaya Kota St. Gambir, Jakarta. Setelah KA Bima masuk St. Kertosono, KA Rapih Dhoho yang aku tumpangi akhirnya diberangkatkan oleh PPKA St. Kertosono. Ketika kereta lepas dari St. Jombang, laju kereta kembali cepat. KA Rapih Dhoho sampai di St. Surabaya Kota pada pukul 21.00 tepat. Sungguh perjalanan yang sangat melelahkan

2 komentar:

sabrino mengatakan...

km pernah liat pict gw di kandangan kok tahu?

Wisnu mengatakan...

hehe....rumahq kan di Kandangan....

Blogger Indonesia