Page copy protected against web site content infringement by Copyscape

18 Januari 2008

Tiga Gol Dianulir, Rusuh

Kediri-- Pertandingan Babak 8 Besar Grup A yang diselenggarakan di Stadion Brawijaya Kediri antara Persiwa Wamena vs Arema Malang tercoreng oleh ulah para Aremania - Julukan suporter Arema- yang melakukan aksi anarkis dengan cara merusak stadion dan sekitarnya karena kekecewaanya atas keputusan wasit yang menganulir 3 gol dari Arema. Pertandingan sendiri sebenarnya berlangsung sangat menarik. Pada menit-menit awal, Arema berhasil mencetak gol melalui Patricio Morales, tetapi gol tersebut dianulir wasit karena bola dianggap terlebih dahulu mengenai tangan dari Morales. Pada menit ke-30, Morales lagi-lagi berhasil memasukkan bola ke gawang Persiwa, tetapi Asisten wasit 1 telah mengangkat bendera tanda offside. Para pemain Arema pun melancarkan protes keras kepada wasit. Salah seorang suporter Arema berhasil masuk ke dalam lapangan dan memukul asisten wasit 1 itu. Pertandingan sempat terhenti selama 10 menit karena kerusuhan itu. Setelah pertandingan itu dilanjutkan kembali, Persiwa berhasil unggul terlebih dahulu melalui sundulan Mariano Oscar Sorrentino.

Pada babak kedua, Arema lagi-lagi dapat mencetak gol melalui sundulan Emile Mbamba, tetapi, wasit kembali menganulir gol Mbamba itu. Selang beberapa saat, Persiwa berhasil mnggandakan kedudukan melalui aksi dari Pieter Rumaropen pada menit ke-65. Arema berhasil memperkecil kedudukan melalui kaki Mbamba beberapa detik kemudian. Pada menit ke-70, Suporter Arema lagi-lagi memukul asisten wasit. Dan kerusuhan pun terjadi.
Akibat kerusuhan itu, panpel Kediri mengaku rugi Rp 1 milyar. Dan Aremania dihukum oleh Komisi Disiplin PSSI, yaitu dilarang menyaksikan laga Arema selama 3 tahun. Serta penyelenggaran Babak 8 Besar grup A yang semula digelar di Stadion Brawijaya Kediri dipindah di Stadion Gelora Delta Sidoarjo.




Sumber : Beberapa televisi swasta di Indonesia


1 komentar:

Anonim mengatakan...

Salahe dewe gole dianulir.Kasihan deh lu

Blogger Indonesia